INILAHCOM, Dallas - Kepala kepolisian Dallas, David Brown, menyebut bahwa sebelum tewas, pria yang diduga melakukan penyerangan terhadap aparat kepolisian di tengah aksi unjuk rasa, sempat melakukan pembicaraan dengan para petugas polisi yang mengepungnya.
Menurut Brown, tersangka pelaku mengatakan bahwa ia kecewa dengan kelompok Black Lives Matter dan kasus penembakan warga kulit hitam oleh polisi.
"Ia juga kecewa dengan orang kulit putih dan ingin membunuh orang kulit putih, terutama polisi kulit putih," kata Brown seperti dilansir Independent.
Baca juga: Lima Polisi AS Tewas Ditembak Saat Aksi Unjuk Rasa
Black Lives Matter yang dimaksud adalah sebuah gerakan internasional yang berasal dari komunitas warga Afrika-Amerika yang mengkampanyekan keadilan untuk warga AS berkulit hitam.
Secara reguler Black Lives Matter menggelar aksi protes terkait kematian warga kulit hitam khususnya yang diakibatkan oleh penegak hukum.
Black Lives Matter juga memperjuangkan isu yang lebih besar yaitu profiling rasial, kebrutalan polisi dan sistem hukum AS yang dinilai sangat rasialis.
Brown juga menambahkan, sejumlah laporan yang beredar bahwa tersangka bunuh diri adalah tidak akurat.
"Tersangka tewas karena ledakan bom," ujarnya.
Bom itu, kata Brown, diluncurkan pada sebuah robot, diledakkan setelah pengepungan tersangka berlangsung hingga beberapa jam.
Ia melanjutkan, tersangka mengaku bahwa dirinya tidak tergabung dalam kelompok apapun. Meski demikian hal itu tidak menutup kemungkinan tak ada tersangka lain.
Sementara itu, Wali Kota Dallas Mike Rawlings mengatakan, identitas tersangka tidak akan dipublikasikan selama investigasi kriminal masih berlangsung.
Tersangka, yang berkulit hitam, menembak sejumlah polisi yang mengamankan unjuk rasa yang digelar Black Lives Matter di Dallas, Texas, Kamis malam (7/7/2016) waktu setempat atau Jumat (8/7/2016) WIB.
Ia bersembunyi di antara pilar gedung dan menembak dalam sebuah serangan yang terencana dengan baik.
Bersama tiga tersangka lainnya --yang telah diamankan hidup-hidup oleh polisi-- mereka menyasar para polisi yang tengah mengawal aksi unjuk rasa. Lima polisi dilaporkan tewas dan enam lainnya mengalami luka tembak.
Aksi protes di Dallas ini digelar terkait tewasnya dua pria kulit hitam Alton Sterling di Louisiana pada Selasa (5/7/2016) dan Philando Castile di Minnesota pada Rabu (6/7/2016) yang ditembak oleh petugas polisi berkulit putih. [ikh]
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Pelaku Penembakan Dallas Ingin Bunuh Kulit Putih"
Posting Komentar