INILAHCOM, Paris - Prancis menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari mulai Sabtu (16/72016) setelah sedikitnya 84 orang tewas dalam insiden truk maut di Kota Nice, saat menyaksikan pesta kembang api pada perayaan Bastille Day dua hari lalu.
Perdana Menteri Prancis Manuel Valls mengatakan bahwa pemerintah ingin memperpanjang keadaan darurat, yang sudah diberlakukan sejak serangan Paris pada 13 November tahun lalu, hingga Oktober.
Menurutnya, bendera setengah tiang sudah dikibarkan mulai Jumat (15/7/2016), dan undang-undang yang memperbesar wewenang polisi akan diajukan ke parlemen pekan depan.
"Waktu sudah berubah, dan Prancis harus hidup dengan terorisme, dan kita harus menghadapi ini bersama dan menunjukkan ketenangan kolektif bersama kita," kata Valls seperti dilansir kantor berita AFP.
"Prancis adalah negara hebat dan memiliki demokrasi hebat dan kita tidak akan membiarkan kestabilan goyah," imbuhnya.
"Kami ingin menyatukan bangsa Prancis. Satu-satunya respons terhormat (atas serangan tersebut) adalah Prancis terus menerapkan semangat 14 Juli, Prancis yang bersatu dengan nilai-nilainya," katanya.
Bastille Day adalah libur nasional Prancis untuk menandai awal dari Revolusi Prancis pada 1789. Hari itu dirayakan dengan parade militer dan pertunjukan kembang api di seluruh negeri.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Pasca Serangan Nice, Prancis Berkabung 3 Hari"
Posting Komentar