INILAHCOM, Nice - Seorang pria dan seorang perempuan telah ditangkap di Kota Nice terkait serangan truk di hari nasional Bastille, ungkap sumber di peradilan Prancis.
Penangkapan terhadap dua orang ini membuat jumlah orang yang ditahan terkait serangan Nice menjadi tujuh orang, demikian laporan BBC.
Sebanyak 84 orang tewas setelah seorang pria Tunisia, Mohamed Lahouaiej-Bouhlel, menabrakkan truknya terhadap kerumunan massa yang tengah merayakan peringatan Bastille Day di Nice, Prancis, pada Kamis (14/7/2016) pekan lalu.
Lahouaiej-Bouhlel sendiri telah tewas ditembak oleh polisi ketika truk yang dikendarainya akhirnya berhasil dihentikan.
Mereka yang ditahan oleh polisi Prancis termasuk mantan istri Lahouaiej-Bouhlel. Adapun satu orang lainnya dikatakan sebagai kawan dekat pelaku penyerangan yang belum diketahui identitasnya.
Sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan kepada Kantor berita AFP bahwa sang pelaku telah mengunjungi lokasi serangan dua hari sebelumnya untuk mempersiapkan serangan.
Sumber dari aparat keamanan Tunisia mengatakan kepada BBC bahwa Lahouaiej-Bouhlel sering mengunjungi Tunisia, dan terakhir kali pada delapan bulan lalu.
Belum diketahui apakah dia dilatih di Suriah atau mendapat bantuan pihak tertentu untuk merencanakan serangan itu.
Kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam atau disebut ISIS mengklaim bahwa serangan truk itu dilakukan oleh salah seorang pengikutnya.
Sebelumnya, pemerintah Prancis menyatakan bahwa mereka membutuhkan sekitar 12 ribu personil polisi cadangan untuk melakukan pengamanan sebagai antisipasi terhadap serangan susulan.
Presiden Prancis Francois Hollande telah menyebut serangan truk di kota Nice sebagai serangan teroris.
Para pejabat mengatakan penyidik akan berusaha untuk mencari tahu apakah Tunisia memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok ekstrimis.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Dua Orang Ditahan Terkait Serangan Nice"
Posting Komentar