Bom Madinah, Cara ISIS Jatuhkan Kerajaan Saudi

Bom Madinah, Cara ISIS Jatuhkan Kerajaan Saudi

INILAHCOM, Riyadh - Kelompok militan ISIS ternyata berniat menggulingkan Kerajaan Arab Saudi dengan melakukan pengeboman di Madinah, dekat makam Nabi Muhammad SAW.

NBC News mengabarkan Kamis (21/7/2016), hal itu diungkapkan oleh sebuah laporan intelijen AS. Seorang pejabat tinggi anti teroris AS menjelaskan, bila berhasil, ISIS mampu melakukan serangan ke dalam Kerajaan Saudi, seperti yang dilakukan Osama bin Laden pada 2003-2004.

Bruce Riedel, yang pernah menjadi direktur senior di Dewan Keamanan Nasional AS menyebutkan, “Serangan ISIS pada Juli 2006 itu merupakan serangan paling serius terhadap Kerajaan Saudi selama satu dekade terakhir,” katanya.

Lebih lanjut Bruce Riedel menjelaskan “Serangan di masjid dekat Makam Nabi Muhammad tepat pada hari Idul Fitri tidak pernah terjadi selama ini. Bahkan Osama bin Laden tidak pernah melakukan serangan di Hari Idul Fitri,” tutur Bruce Riedel, bekas pejabat tinggi di Dewan Keamanan Nasional AS itu.

Helima Croft, bekas perwira intelijen AS juga yakin, ISIS mulai menunjukkan gigi di Kerajaan Arab Saudi. Buktinya, ISIS telah melakukan 25 kali serangan di Arab Saudi selama dua tahun terakhir. Sebagian besar serangan itu dilakukan di provinsi Timur Saudi, tempat kaum minoritas Syiah. “Sejauh ini ISIS melakukan serangan bom ke masjid-masjid di Timur. Mereka menghindari serangan pada keluarga kerajaan atau infrastruktur energi,” tutur Helima Croft.

Analis dari AS maupun dari luar negeri mengungkapkan bahwa Saudi selama ini tidak mau menggunakan seorang ahli anti-terorisme Saudi. Ahli yang dimaksudkan tak lain adalah Pangeran Mohammed bin Nayef yang dikenal sangat dekat dengan pejabat tinggi intelijen dan antiteror AS. Nayef pernah berhasil menggulung operasi Al Qaeda di Arab Saudi, satu dekade lalu.

Sayang Mohammed bin Nayef berseteru dengan Pangeran Mohammed bin Salman, putra mahkota Kerajaan Arab Saudi. “Ia tampaknya disingkirkan,” tutur sebuah sumber di kalangan kerajaan. Bahkan, peranan Nayef juga coba dihilangkan dengan cerita bahwa ahli kontra teroris Saudi itu menderita sakit dan kecanduan obat bius.

Sehari setelah peristiwa pengeboman itu, Raja Salman memerintahkan angkatan bersenjata Saudi menggunakan ‘Tangan Besi’ untuk menumpas pendukung ISIS di antara kaum muda Saudi. Intelijen AS memperkirakan 3 ribu warga Saudi bergabung dengan ISIS, jumlah tertinggi pendukung asing di ISIS. Tempat tertinggi diduduki warga Tunisia dengan hampir 5 ribu orang.


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Bom Madinah, Cara ISIS Jatuhkan Kerajaan Saudi"

Posting Komentar