Amnesty: Turki Siksa dan Perkosa Tersangka Kudeta

Amnesty: Turki Siksa dan Perkosa Tersangka Kudeta

INILAHCOM, Istanbul - Kelompok pembela hak asasi, Amnesty International, membeberkan fakta bahwa telah terjadi penyiksaan dan pelecehan terhadap para tersangka pelaku kudeta militer di Turki yang terjadi 15 Juli lalu.

Kelompok itu juga mengaku telah memegang sejumlah bukti kuat mengenai hal itu.

Dalam pernyataanya pada Senin (25/7/2016), Amnesty International mengatakan para pelaku yang ditahan mengalami pemukulan, penyiksaan, termasuk pemerkosaan.

Menurut Amnesty, lebih dari 10 ribu orang ditahan sejak kudeta gagal itu terjadi. Kelompok pembela hak asasi asal London itu menyerukan ada pengawas independen di seluruh tempat penahanan di seantero Turki.

Sebagaiamana situs Middle East Eye melaporkan, bahwa Amnesty menuduh kepolisian Turki memperlakukan tahanan-tahan itu dengan tidak layak.

"Mereka dalam kondisi stres, tidak diberi makan, air, dan perawatan kesehatan, dihina secara verbal, diancam, dipukuli, disiksa, termasuk diperkosa dan mengalami pelecehan seksual."

Sementara itu, dua orang pengacara yang bekerja di Ankara atas nama para tahanan mengatakan kepada Amnesty, bahwa mereka menyaksikan sendiri bagaimana seorang pejabat militer senior di dalam tahanan diperkosa dan dianiaya dengan tongkat pemukul oleh petugas polisi.

Adapun, sumber lainnya mengatakan kepada Amnesty, sekitar 650-800 tentara yang ditahan di aula olahraga markas polisi di Ankara. "Sumber itu mengatakan sedikitnya sekitar 300 orang tahanan itu punya tanda bekas dipukuli."

"Laporan ada penganiayaan termasuk pemukulan dan pemerkosaan di dalam tahanan sungguh mengejutkan, terlebih dari banyaknya orang yang ditangkap dalam beberapa pekan terakhir. Laporan rinci yang sudah kami dokumentasikan itu hanya sebagian kecil dari penganiayaan yang terjadi di tahanan," ujar Direktur Amnesty International Eropa John Dalhuisen.

Meski begitu, pemerintah Turki membantah seluruh tuduhan Amnesty soal penganiayaan terhadap tahanan.

"Kami menyangkal semua tuduhan dan mendorong kelompok advokasi untuk menyampaikan laporan yang tidak bias soal para pelaku yang sudah membunuh hampir 250 warga sipil dengan tangan dingin," kata seorang pejabat.

Akhir pekan lalu, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan sekitar 13 ribu orang dianggap terlibat kudeta sudah ditahan. Mereka terdiri dari 8.838 tentara, 2.101 hakim dan jaksa, 1.485 petugas polisi dan 689 warga sipil.

Kabar terbaru, pemerintah telah mengeluarkan surat perintah penahanan pada 42 jurnalis terkait penyelidikan.


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Amnesty: Turki Siksa dan Perkosa Tersangka Kudeta"

Posting Komentar