INILAHCOM, Washington DC - Senator Chuck Grassley dari Partai Republik meminta Pemerintah AS agar menghentikan pemberian visa kepada 23 negara yang dinilai bermasalah.
Firstpost.com mengabarkan Selasa (29/6/2016), dalam suratnya kepada Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson, senator Chuck menuduh beberapa negara seperti India dan China tidak kooperatif mencegah datangnya imigran ilegal. ''Mereka tidak bersedia menerima kembali para kriminal dan pembunuh yang dibebaskan dari sini,'' katanya. Karena itu, Chuck meminta agar ke-23 negara itu tidak boleh diberi visa lagi.
Selama 2015, tercatat 2.166 tahanan dilepaskan. ''Lebih dari 6 ribu tahanan akan dilepaskan dalam waktu dua tahun mendatang,'' kata Senator Chuck yang menjabat juga sebagai Ketua Komisi Yudisial di Senat. ''Adapun lima negara yang dinilai paling tidak kooperatif adalah Cuba, China, Somalia, India dan Ghana,'' sambungnya. Untuk itulah, satuan imigrasi dan bea cukai AS memantau 63 negara lain yang dianggap mulai bermasalah, walaupun masih kooperatif.
Dalam kesempatan itu, Senator Chuck mengingatkan lagi bahwa Kongres punya masalah dengan Akta Imigrasi dan Kewarganegaraan. ''Di bawah pasal 243 d, menteri luar negeri diminta agar menghentikan visa non-imigran dan imigran apabila didapati negara itu menolak atau menunda penerimaan kembali warganya yang bermasalah di AS,'' kata Senator Chuck. ''Akta itu pernah diberlakukan cuma sekali saja, pada kasus Guyana tahun 2001. Waktu itu, Guyana akhirnya bersedia bekerjasama dalam waktu hanya dua bulan,'' tutur Chuck Grassley.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Warganya Kriminal di AS, Negaranya Melarang Pulang"
Posting Komentar