Siapakah Omar Mateen, Pelaku Serangan di Orlando?

Siapakah Omar Mateen, Pelaku Serangan di Orlando?

PRIA bersenjata yang menewaskan puluhan orang di Pulse, sebuah klub malam gay di Orlando, Florida, telah diidentifikasi sebagai Omar Mateen, warga AS yang telah dikenal FBI sejak 2013.

Mateen melepaskan tembakan di dalam klub malam itu, Minggu dini hari (12/6/2016) waktu setempat dalam penembakan paling mematikan dalam sejarah AS modern.

Pejabat FBI mengatakan pria 29 tahun yang kemudian tewas ditembak oleh polisi itu, tampaknya 'cenderung berpihak terhadap' ideologi Islam radikal, meskipun tidak jelas apakah serangan itu tergolong kasus terorisme domestik atau internasional.

BACA JUGA: KLUB MALAM KHUSUS GAY DISERANG, 50 TEWAS

Beberapa saat sebelum melakukan aksi berdarahnya, Mateen diketahui melakukan panggilan darurat 911 seraya menyatakan kesetiaannya kepada kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.

Kelompok ini kemudian mengatakan bahwa 'pejuang' mereka telah melakukan serangan itu, tetapi tidak menyebutkan apakah mereka terlibat langsung atau hanya mengambil kredit atas pengaruh mereka yang menginspirasikan tindakan itu.

BACA JUGA: ADAKAH KAITAN PENEMBAKAN ORLANDO DENGAN ISIS?

Sementara itu ayah Mateen mengatakan kepada NBC News serangan itu 'tidak ada hubungannya dengan agama'.

Seddique Mateen mengatakan, anaknya menjadi 'sangat marah' setelah melihat dua pria berciuman dan bercumbu di pusat kota Miami baru-baru ini.

Ia mengatakan keluarga mereka tidak pernah menyadari bahwa Mateen mungkin telah merencanakan serangan. "Kami kaget, sebagaimana seluruh negeri," ujarnya.

BACA JUGA: PEMIMPIN MUSLIM AS KUTUK SERANGAN ORLANDO

Seiring munculnya pertanyaan tentang riwayat si penembak, Agen Khusus FBI Ron Hopper mengatakan kepada wartawan bahwa FBI pernah mewawancarai Mateen dua kali pada tahun 2013, terkait pernyataannya kepada kawan-kawannya yang terkait kesetiaannya kepada ISIS.

Penyelidikan dihentikan setelah petugas tidak bisa mendapatkan bukti. Namun, Mateen ditanyai lagi pada 2014 tentang kemungkinan hubungannya dengan Moner Mohammad Abu-Salha, seorang Amerika yang diketahui telah melakukan serangan bom bunuh diri dalam konflik Suriah.

Penyelidikan FBI tidak menemukan 'hubungan substansial' antara Mateen dan Abu-Salha dan kasus itu ditutup, kata Agen Khusus Hopper.

Meskipun berada dalam radar FBI, Manteen tidak masuk daftar pantau terkait terorisme dan berhak secara legal memegang lisensi senjata api, menurut catatan negara bagian Florida.

Terungkap bahwa Mateen telah bekerja sebagai petugas keamanan bersenjata untuk perusahaan bernama G4S sejak tahun 2007.



Polisi mengatakan, Mateen menyerang klub malam Pulse dengan senapan serbu dan pistol. Dia mungkin juga memiliki bahan peledak, meskipun hingga saat ini belum dikonfirmasi.

Mateen lahir di New York dari orang tua asal Afghanistan tetapi pindah ke Fort Pierce, sebuah kota kecil sekitar dua jam perjalanan di selatan Orlando.

Mantan istrinya, Sitora Yusufiy, mengatakan kepada NY Daily News bahwa Mateen merupakan suami yang suka melakukan kekerasan dan mentalnya tidak stabil dan telah memukulnya berulang kali.

Pasangan ini menikah di Fort Pierce pada 2009 setelah bertemu secara online, tapi setelah berbagai kekerasan rumah tangga, orang tuanya campur tangan dan memindahkannya dari rumah mereka hanya beberapa bulan kemudian. Pasangan ini kemudian bercerai pada tahun 2011.

"Dia bukan orang yang stabil. Dia sering memukul saya. Dia bisa memukuli saya hanya karena cucian belum selesai atau alasan-alasan kecil seperti itu," ujar Yusufiy.



Sang mantan istri pun mengatakan bahwa Mateen belum terlalu religius ketika ia bersama dia dan dia berlatih secara rutin di pusat kebugaran. Dia mengatakan ia telah memiliki sebuah pistol kaliber kecil dan bekerja sebagai penjaga di sebuah fasilitas untuk anak-anak nakal tak jauh dari tempat tinggal mereka.

Menurut polisi, Mateen menyewa sebuah mobil dan berkendara ke Orlando untuk melaksanakan serangan terhadap klub malam itu, menurut laporan media. Dalam panggilan untuk 911, ia dikatakan menyebut-nyebut serangan tahun 2013 saat Boston Marathon, yang melibatkan Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev.

Pihak berwenang yakin dia secara khusus menargetkan tempat gay, kata situs berita hiburan TMZ.



Dalam serangkaian foto selfie-nya di media sosial, Mateen terlihat mengenakan polo shirt bertuliskan Departemen Kepolisian New York atau NYPD lengkap dengan lambangnya.

Namun, juru bicara NYPD mengatakan Mateen tidak ada kaitannya dengan mereka dan baju itu adalah barang tak resmi yang bisa dibeli di toko manapun.

Pada tahun 2006, ia mengajukan permohonan perubahan nama dari Omar Mir Seddique menjadi Omar Mir Seddique Mateen, lapor media AS.

Terungkap pula bahwa ayahnya, Seddique Mateen, memiliki sebuah acara televisi di stasiun berbasis di California yang berhaluan anti pemerintah Pakistan dan bersimpati pada Taliban Afghanistan. [bbc/ikh]


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Siapakah Omar Mateen, Pelaku Serangan di Orlando?"

Posting Komentar