Pemimpin Muslim AS Kutuk Serangan Orlando

Pemimpin Muslim AS Kutuk Serangan Orlando

INILAHCOM, Washington - Pemimpin kelompok advokasi Muslim terkemuka AS mengutuk keras aksi penembakan massal di sebuah klub malam khusus gay di Orlando, Negara Bagian Florida, Minggu dini hari (12/6/2016) waktu setempat.

Direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam, Nihad Awad, menyerukan persatuan dan mendesak politikus tidak 'mengeksploitasi' insiden berdarah yang menewaskan 50 orang dan melukai puluhan lainnya.

"Ini kejahatan kebencian. Kami mengutuknya dengan istilah paling keras," kata Awad dalam sebuah konferensi pers seperti dilansir AFP.

"Ini melanggar prinsip-prinsip kami sebagai warga Amerika dan sebagai Muslim. Saya ingin menegaskan bahwa kami tidak menoleransi ekstremisme dalam bentuk apa pun," lanjutnya.

FBI menyatakan bahwa pria Amerika bersenjata bernama Omar Mateen (29), yang meninggal dalam baku tembak dengan polisi, diyakini telah menghubungi nomor 911 dan menyatakan kesetiaannya terhadap ISIS sebelum insiden penembakan terjadi.

BACA JUGA: KLUB MALAM KHUSUS GAY DISERANG, 50 TEWAS

Awad menyebut pelaporan tersebut dan mengatakan bahwa dia ingin menyampaikan pesan kepada anggota dan pendukung ISIS.

"Kalian tidak berbicara untuk kami. Kalian tidak mewakili kami. Kalian menyimpang, kalian adalah penjahat."

Awad juga mengingatkan bahwa serangan pelaku kejahatan seperti yang terjadi di Orlando 'ditujukan hanya untuk memecah kita' dan menyeru para pemimpin politik untuk tenang.

"Dan kepada para politisi yang mungkin ingin mengeksploitasi tragedi ini, kami meminta mereka menghargai para korban dan keluarga mereka. Ini bukan waktu untuk mencetak poin. Ini bukan waktu untuk mengeksploitasi ketakutan. Ini waktu untuk persatuan dan keyakinan," kata Awad.

BACA JUGA: ADAKAH KAITAN PENEMBAKAN ORLANDO DENGAN ISIS?

Bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, langsung mengklaim bahwa kejadian itu menunjukkan bahwa dia selama ini benar tentang ekstremisme Islam.

Trump bahkan menuntut Presiden Barack Obama mundur jika menolak menyalahkan serangan itu pada apa yang disebut Trump sebagai 'Islam radikal'.

Sebelumnya ia juga menyatakan kejadian-kejadian, seperti penembakan di San Bernardino tahun lalu, menunjukkan bahwa Pemerintah AS harus melarang orang-orang Islam masuk ke negara itu. [ikh]


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Pemimpin Muslim AS Kutuk Serangan Orlando"

Posting Komentar