ISIS Diduga Dalangi Serangan Bom di Bandara Turki

ISIS Diduga Dalangi Serangan Bom di Bandara Turki

INILAHCOM, Istanbul - Otoritas Turki menyelidiki rekaman video dan pengakuan para saksi setelah tiga terduga anggota ISIS meledakkan diri di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, hingga menewaskan 41 orang dan melukai 239 lainnya.

Serangan di bandara terbesar ketiga di Eropa tersebut merupakan serangan yang paling mematikan dalam rangkaian bom bunuh diri yang terjadi di Turki pada tahun ini, demikian laporan Reuters.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan bahwa serangan itu harus menjadi titik balik perang global melawan terorisme.

Sebagian besar para korban tewas merupakan warga Turki, kecuali 13 orang yang merupakan warga asing. Mereka terdiri dari lima warga Arab Saudi, dua warga Irak dan sisanya berasal dari China, Yordania, Tunisia, Uzbekistan, Iran, dan Ukraina.

Sebelum meledakkan diri, seorang pelaku menembaki ruang tunggu keberangkatan dengan senapan laras panjang, sehingga memaksa calon penumpang melarikan diri. Setelah itu, ketiga pelaku secara bersamaan meledakkan diri di tempat kedatangan satu lantai di bawahnya.

Kantor Berita Dogan menuliskan bahwa otopsi atas ketiga pelaku sudah selesai dilakukan. Mereka diduga merupakan warga negara asing, kata Dogan tanpa menyebut sumber.

"Serangan ini menyasar orang-orang yang tidak berdosa. Ini adalah aksi terorisme terencana," kata Perdana Menteri Binali Yildirim kepada para wartawan pada Rabu pagi (29/6/2016) waktu setempat.

"Ada bukti awal bahwa para pelaku meledakkan diri setelah mengeluarkan tembakan senjata api," katanya seraya menambahkan bahwa mereka tiba di bandara dengan taksi dan diduga merupakan anggota ISIS.

Dua pejabat anti-terorisme ASjuga mengatakan bukti-bukti awal menunjukkan bahwa kelompok bersenjata ISIS adalah terduga utama meski belum ada bukti konkrit.

Istanbul adalah kota yang menjembatani Eropa dengan Asia sehingga membuat Bandara Ataturk menjadi titik transit bagi penumpang dari seluruh penjuru dunia. Gubernur Istanbul menyatakan bahwa 109 dari 239 korban luka kini telah keluar dari rumah sakit.

"Banyak terdengar bayi menangis, orang-orang berteriak, kaca-kaca pecah sementara darah menggenangi lantai. Situasi saat itu sangat penuh sesak dan kacau. Ini adalah peristiwa yang traumatis," kata Diana Eltner, 29, psikolog dari Swiss yang saat itu sedang transit dalam perjalanannya menuju Vietnam.

Otoritas setempat telah membatalkan 340 penerbangan meski keberangkatan kembali normal pada Rabu pukul 08.00 waktu setempat atau 12.00 WIB

Serangan di Istanbul ini mempunyai banyak kesamaan dengan peristiwa bom bunuh diri di Bandara Brussels, Belgia, pada Maret lalu yang menewaskan 16 orang. Sebuah serangan terkoordinasi juga menyasar stasiun kereta dalam kota yang juga menewaskan 16 orang.

Selain di Brussels, ISIS juga mengklaim serangan senjata api dan bom yang menewaskan 129 orang di Paris pada November tahun lalu.

"DI Istanbul, mereka mengkombinasikan metode serangan Brussels dan Paris. Mereka merencanakan pembunuhan yang memaksimalkan ketakutan dan nyawa," kata Suleyman Ozeren, pakar terorisme dari lembaga Global Policy and Strategy Institute.


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "ISIS Diduga Dalangi Serangan Bom di Bandara Turki"

Posting Komentar