INILAHCOM, Manila – Kelompok Abu Sayyaf kembali mengancam akan memenggal dua sandera mereka karena tak kunjung mendapatkan uang tebusan.
Dalam waktu dekat, kelompok militan itu mengancam akan memenggal seorang pria asal Norwegia dan seorang perempuan berkewarganegaraan Filipina.
Sandera yang dimaksud adalah Kjartan Sekkingstad asal Norwegia dan Maritess Flor dari Filipina. Keduanya diculik bersamaan pada 21 September 2015 dari sebuah resort di Pulau Samal, Provinsi Davao del Norte.
Kelompok teroris Filipina yang berafiliasi dengan ISIS ini menuntut uang tebusan 600 juta peso atau sekitar Rp172,2 miliar. Jika pemerintah dari kedua negara asal sandera tersebut mau warga negaranya dibebaskan.
“Kami akan mengunggah sebuah video baru segera untuk ultimatum baru kami. Tanpa tebusan, akan ada sebuah kepala lagi yang dipenggal,” ujar juru bicara Abu Sayyaf, Abu Raami, seperti dilansir TIME.
Sebelumnya, John Ridsdel dibunuh pada bulan April. Terakhir, pada Selasa (14/6/2016), kawan senegaranya, Robert Hall, menyusul jadi korban. Keduanya berusia 68 tahun dan merupakan warga negara Kanada.
Meski dua nyawa telah melayang, Perdana Menteri Kanada Justine Trudeau masih bersikeras menyerukan tidak akan tunduk pada permintaan Abu Sayyaf. Apalagi memenuhi permintaan mereka untuk membayar tebusan.
Sikap tegas anti-terorisme itu juga sejalan dengan Presiden Filipina menjabat, Beniqno Aquino III.
“Jika kami membayar tebusan, itu hanya akan membuat keadaan semakin buruk dan mendukung mereka untuk menculik lagi dan lagi,” ujar Presiden Aquino, yang juga sepakat dengan sikap yang diambil PM Kanada. [ikh]
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Abu Sayyaf Kembali Mengancam Akan Penggal Sandera"
Posting Komentar