INILAHCOM, Tobruk - Alami krisis keuangan, Pemerintah Libya berupaya menjebol brankas emas milik mantan pemimpin mereka, Muammar Gadaffi.
Mereka mengungkapkan sangat membutuhkan koin-koin emas yang tersimpan di dalam brankas milik bekas penguasa Libya yang diturunkan pada 2011 itu.
Namun, Pemerintah Libya belum juga menemukan cara untuk membuka brankas yang disinyalir menyimpan koin emas dan perak senilai US$185 juta atau sekitar Rp2,5 triliun itu.
Brankas harta karun Gadaffi yang berada di kota pelabuhan Al Baydra itu dikunci dengan kombinasi lima digit yang saat ini hanya dimiliki pemerintahan tandingan Libya yang bermarkas di Tripoli.
Pemerintahan di Tripoli menolak untuk memberikan kode kunci brankas yang isinya akan digunakan untuk membiayai perseteruan antar dua kubu.
Sementara itu, Pemerintah Libya di Tobruk telah berusaha untuk membuka paksa brankas tersebut, namun sampai saat ini usaha mereka tidak berhasil.
Terus berupaya membuka brankas, Gubernur Bank Pusat Libya bahkan telah menyewa pembuka brankas profesional karena pemerintah tidak memiliki cukup dana untuk membayar gaji para pegawai mereka.
Meski mereka berhasil membuka brankas berusia 48 tahun itu, masalah baru masih menunggu.
Pasalnya, pemerintah Libya tidak bisa begitu saja menjual koin-koin yang tersimpan di sana, karena logam-logam emas itu dicetak dengan wajah Khadafi di sisi-sisinya.
"Kita tidak bisa menjual (koin-koin) itu begitu saja," kata Gubernur Bank Pusat Libya, Ali El Hibri, seperti dilansir Sputnik.
"Kami tidak mau menyebabkan kontroversi di jalan-jalan dengan mengiklankan wajah Gadaffi," imbuhnya.
Salah satu cara yang dapat diambil adalah dengan meleburkan koin-koin emas dan perak tersebut untuk memenuhi kebutuhan dana pemerintah. Akan tetapi, hal itu baru bisa diwujudkan setelah brankas tersebut berhasil dibuka. [ikh].
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Krisis, Libya Berusaha Jebol Brankas Emas Gadaffi"
Posting Komentar