Bankir Rusia Jadi Mata-mata Divonis Penjara di AS

Bankir Rusia Jadi Mata-mata Divonis Penjara di AS

INILAHCOM, New York - Evgeny Buryakov, seorang bankir asal Rusia dijatuhi hukuman 2,5 tahun penjara karena terbukti mengumpulkan data ekonomi sensitif AS.

The Guardian melaporkan Rabu (25/4/2016), bersama sejumlah diplomat Rusia, Buryakov mengumpulkan laporan intelijen ekonomi. Termasuk di antaranya data yang mengungkap sanksi ekonomi yang akan dijatuhkan AS kepada sejumlah bank Rusia. Juga upaya AS untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif. Kegiatan mata-mata itu dilakukan Buryakov, 41, sejak 2012 hingga 2015.

''Vonis yang dijatuhkan ini mencerminkan tindak kriminal serius dan sekaligus untuk melindungi kepentingan publik,'' ujar Hakim Richard M Berman. Mendengar itu, terdakwa manggut-manggut dan tampak lega dengan keputusan tersebut.

Buryakov yang memiliki dua putra dan istri di Moskow itu, akan menjalani hukuman di penjara AS. Buryakov yang tampak tenang itu juga setuju untuk dideportasi setelah menjalani hukuman, pada Maret 2017 mendatang, bila ia berkelakuan baik di penjara.

Kasus ini diumumkan di depan umum setelah 10 agen rahasia Rusia. Mereka yang dikenal sebagai sel-sel tidur itu dikomando oleh badan intelijen asing Rusia, berkedudukan di Moskow. Para anggotanya berhasil menyusul ke AS menggunakan nama samaran. Buryakov awalnya bekerja sebagai perwakilan VEB, bank milik Pemerintah Moskow pada 2012.

Lelaki Rusia yang fasih berbahasa Inggris itu datang ke AS pada 2010 dan tetap bekerja di bank VEB hingga 2010 dengan gaji US$204 ribu per tahun.  Di pengadilan Buryakov tidak bersedia melakukan pembelaan walaupun diberi kesempatan oleh hakim. Pihak kejaksaan tidak menemukan bukti Buryakov mencoba merekrut warga AS untuk dijadikan agen melawan Pemerintah AS.

 


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Bankir Rusia Jadi Mata-mata Divonis Penjara di AS"

Posting Komentar