Perahu Muslim Rohingya Terbalik 21 Orang Tewas

Perahu Muslim Rohingya Terbalik, 21 Orang Tewas

INILAHCOM, Rakhine - Sedikitnya 21 warga etnis Rohingya tewas, termasuk sembilan anak-anak, ketika perahu kayu yang mereka tumpangi terbalik di lepas pantai Myanmar, Selasa (19/4/2016).

Menurut juru bicara kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) di Myanmar, Piere Peron, perahu itu mengangkut sekitar 60 penumpang dari sebuah kamp ke pasar lokal untuk melakukan pembelian.

"Mayoritas penumpang di perahu itu pengungsi dari kamp Sin Tet Maw di Pauktaw Township," kata Peron, seperti dilansir Channel News Asia.

Ia menambahkan, jumlah korban jiwa diperkirakan akan meningkat karena banyak penumpang kapal yang masih belum ditemukan.

Insiden yang memilukan ini lebih disebabkan ulah aparat dan pejabat Myanmar. Mereka tidak mengizinkan warga etnis Rohingya untuk melakukan perjalanan melalui jalur pintas yang aman. Akhirnya, mereka terpaksa mengarungi lautan dengan perahu kayu.

Perahu yang penuh sesak ini terbalik di perairan berombak saat mendekati Sittwe, ibu kota Negara Bagian Rakhine.

"Kecelakaan ini merupakan pengingat tragis tentang situasi yang dihadapi sebagian besar kelompok rentan itu di Rakhine," kata Janet Jackson, Koordinator Penduduk dan Kemanusian PBB, di Myanmar.

Ia juga mengatakan bahwa enam korban sedang dirawat di fasilitas kesehatan setempat sementara korban lainnya masih hilang, demikian lansir VOA News.

Menurut Jackson, sebagian besar penumpang di atas kapal adalah pengungsi dari Sin Tet Maw, sebuah kamp bagi minoritas Muslim Rohingya, yang tengah melakukan perjalananan untuk berbelanja ke pasar.

"Banyak masyarakat dan keluarga menghadapi penderitaan di di daerah Rakhine, di mana satu-satunya pilihan mereka adalah dengan menggunakan perahu sebagai akses ke pasar, dan tak miliki mata pencaharian dan layanan dasar lainnya yang penting untuk kehidupan yang bermartabat," imbuh Jackson.



Negara Bagian Rakhine di Myanmar sebelah barat adalah rumah bagi banyak kamp pengungsi yang ditempati ribuan etnik Rohingya. Mereka merupakan minoritas Muslim yang sebagian besar tidak bernegara dalam kondisi seperti aparteid setelah kekerasan komunal di wilayah tersebut pada 2012.

Warga etnis Rohingya tidak diakui kewarganegaraannya dan akses mereka ke perawatan kesehatan sangat dibatasi oleh otoritas. Puluhan ribu orang melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

Kini, Myanmar telah memiliki pemerintahan sipil pertama mereka setelah puluhan tahun dikendalikan militer. Pemerintahan partai berkuasa yang dipimpin peraih Hadiah Nobel, Aung San Suu Kyi, menyatakan bakal melakukan perubahan radikal.

Akan tetapi, belum ada indikasi bahwa pemerintah sipil setempat bakal mencabut peraturan yang mendiskriminasi warga etnik Rohingya.

PBB pada 4 April lalu telah memberi kesempatan 100 hari untuk memperbaiki kondisi hidup masyarakat etnis minoritas Rohingya kepada pemerintahan baru Myanmar. [ikh]

 


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Perahu Muslim Rohingya Terbalik 21 Orang Tewas"

Posting Komentar