Korban Tewas Akibat Gempa Jepang Jadi 9 Orang

INILAHCOM, Tokyo - Korban tewas akibat gempa yang terjadi di Prefektur Kumamoto, Pulau Kyushu, Jepang, Kamis malam (14/4/2016) bertambah menjadi sembilan orang. Sementara ratusan lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.

Kantor berita AFP melaporkan, Jumat (15/4/2016), petugas terus bekerja untuk mencari warga yang dikhawatirkan masih terperangkap di reruntuhan bangunan. Namun, belum ada informasi rinci mengenai lokasi persis dari korban tewas tersebut.

Gempa berkekuatan sekitar 6,4 skala Richter yang mengguncang hebat beberapa kota di Kumamoto tak hanya menyebabkan bangunan roboh dan fasilitas umum rusak, tapi juga memicu terjadinya kebakaran. Rekaman stasiun televisi NHK menunjukkan bagaimana petugas mencoba memadamkan api. Sedikitnya 780 orang terluka akibat kebakaran yang terjadi.

Sebuah kamera di salah satu kantor menunjukkan bagaimana layar komputer dan file-file jatuh dari rak. Rekaman tersebut juga menunjukkan bagaimana para karyawan berlindung di bawah meja.

"Saya merasa guncangan cukup kuat, yang belum pernah saya alami sebelumnya. Orang-orang terkejut, akan tetapi saya belum melihat kebingungan ekstrim di kota," kata Shunsuke Sakuragi, pejabat Prefektur Kumamoto, di Kota Kumamoto, kepada AFP.

Sementara itu di Kota Mashiki, masih di Prefektur Kumamoto, puluhan warga berkumpul di depan balai kota. Beberapa di antaranya tampak sedih dan menangis. Sementara beberapa lainnya menyelimuti diri sendiri untuk menangkal dinginnya malam.

"Kami juga menerima informasi yang menunjukkan beberapa orang masih berada di bawah reruntuhan rumah yang roboh," ujar Sakuragi.

Pihak berwenang Jepang melaporkan sedikitnya 761 orang luka-luka akibat gempa. Sekitar 44 orang di antaranya mengalami luka serius. Sedangkan jumlah korban tewas, menurut otorita setempat, sejauh ini mencapai sembilan orang.

"Sejauh yang bisa kami kabarkan melalui citra infra merah dari helikopter polisi, sejumlah besar rumah-rumah warga hancur atau roboh sebagian. Ada kekhawatiran jumlah korban luka terus bertambah," ucap Taro Kono, Menteri Urusan Bencana Jepang.

Kantor prefektur Kumamoto, seperti dilansir CNN, melaporkan sedikitnya 44.449 warga terpaksa dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Warga yang dievakuasi untuk sementara mengungsi di sekolah-sekolah dan pusat komunitas warga.

Lebih dari 3.000 personil tentara, polisi, dan petugas pemadam dikerahkan ke lokasi gempa. Sebagian besar korban tewas berasal dari kota Mashiki yang berpenduduk 34 ribu jiwa.