Capres Filipina Ancam Putus Hubungan dengan AS

Capres Filipina Ancam Putus Hubungan dengan AS

INILAHCOM, Manila - Calon presiden Filipina, Rodrigo Duterte, memberikan peringatan akan memutus hubungan diplomatik dengan AS dan Australia jika ia terpilih menjadi presiden Filipina nanti.

Peringatan itu datang setelah duta besar dari kedua negara sekutu Filipina itu mengkritik Duterte atas lelucon yang ia buat tentang pemerkosaan dan pembunuhan seorang misionaris selama kerusuhan penjara pada tahun 1989, demikian lansir VOA News.

"Jika saya menjadi presiden, saya akan memutuskannya (hubungan diplomatik)," ujar Duterte dalam kampanyenya pada Rabu malam (20/4/2016), merujuk pada hubungan dengan AS dan Australia

Ketegangan ini bermula ketika Duterte memberikan komentar mengenai kasus perkosaan seorang perempuan Australia dalam kekerasan penjara pada tahun 1989. Ia mengatakan ingin menjadi orang pertama yang memerkosa perempuan itu.

"Mereka memerkosa semua perempuan. Ketika mereka membawa semuanya keluar, saya melihat wajahnya dan berpikir, 'Sialan. Kasihan sekali. Mereka memerkosanya, mereka mengantre'. Saya marah dia diperkosa, tapi dia sangat cantik. Saya pikir, walikota harus jadi yang pertama," katanya.

Duterte merupakan Walikota Davao, di mana ia dituduh berada di balik insiden main hakim sendiri yang menewaskan 1.000 orang.

Komentar Duterte tersebut langsung ditanggapi oleh Duta Besar Australia untuk Filipina, Amanda Gorely. Ia berkicau melalui akun Twitter pribadinya, "Perkosaan dan pembunuhan seharusnya tidak menjadi bahan lelucon atau disepelekan. Kekerasan terhadap perempuan dan gadis tidak dapat diterima, kapanpun dan di manapun."

Sepakat dengan Gorely, Duta Besar AS untuk Filipina, Philip Goldberg, juga melontarkan komentar senada. "Pernyataan dari siapapun, di manapun, yang merendahkan perempuan atau menyepelekan isu yang serius seperti perkosaan atau pembunuhan tidak dapat kami maafkan," tulis Goldberg melalui Twitter.

Namun, setelah diprotes oleh duta besar AS dan Australia, Duterte malah menyuruh kedua wakil negara besar itu untuk 'tutup mulut'.

"Akan sangat baik bagi duta besar AS dan Australia untuk tutup mulut," katanya.

Seperti diberitakan AFP, Duterte sendiri memberikan respons beragam terkait komentar pemerkosaan itu. Tim media Duterte merilis pernyataan bahwa ia meminta maaf. Namun dalam kampanye, Duterte berulang kali mengatakan bahwa ia tidak akan meminta maaf. [ikh]


Baca Berita Selanjutnya

0 Response to "Capres Filipina Ancam Putus Hubungan dengan AS"

Posting Komentar