INILAHCOM, Washington DC - Pendiri Wikileaks, Julian Assange mengaku tidak melihat adanya keterlibatan mata-mata Rusia dalam pembocoran email Komite Nasional Demokrat.
Situs Politico mengabarkan Senin (25/7/2016), Julian Assange menjelaskan, “Tidak ada bukti sama sekali yang mengarah ke sana,” ujarnya di acara NBC Nightly News. Namun, Assange, tidak mau menyebut sumbernya. “Dan ini dilakukan kubu Hillary Clinton untuk menimbulkan perpecahan di kalangan partai Demokrat,” kata Assange.
Seperti diketahui, Robby Mook, manajer kampanye Clinton mengungkapkan bahwa Rusia membocorkan ribuan email untuk mendongkrak perolehan suara Donald Trump. “Menurut para ahli, sejumlah 'aktor' Rusia masuk ke dalam Komite Nasional Demokrat dan mencuri sejumlah email,” tutur Robby Mook dalam wawancara di 'State of Union' CNN. “Bahkan banyak orang Rusia yang membocorkan sejumlah email itu untuk membantu Donald Trump. Ini juga bukan sebuah kebetulan bahwa pembocoran itu dibongkar menjelang Konvensi Partai Demokrat,” lanjut Robby Mook.
Seperti biasa, hal itu disambut cepat oleh Donald Trump. Kandidat presiden Partai Republik ini berspekulasi bahwa Rusia atau China yang meretas sistem komputer di Demokrat. Bahkan Trump menyebut Debbie Wasserman Schultz, mundur dari jabatannya dari Ketua Komite Demokrat setelah ribuan email dibocorkan. “Bisa dibayangkan bagaimana mereka meretas sistem komputer di sana. Saya berani jamin, kita dapat menemukan 33 ribu email,” lanjut Trump.
Baca Berita Selanjutnya
0 Response to "Wikileaks: Rusia Tak Terlibat Email Bocor Demokrat"
Posting Komentar